Selasa, 09 Juni 2015

"KARANG AGUNG" Seceret Paradise (Kebumen)

Pantai Karang Agung, Destinasi Wisata Baru di Kebumen yang lagi Nge-Hits
Kebumen – Bertempat di desa Argopeni Ayah Kabupaten Kebumen, Pantai Karang Agung menjadi salah satu wisata popular dalam kurun waktu satu tahun ini.  Karang Agung “satu karang besar” yang berdiri kokoh di lepas pantai bak Tanah Lot di Bali. Untuk mencapai tempat ini butuh perjuangan menuruni perbukitan dan perkebunan jati sejauh kurang lebih 3 kilometer ,” ujar Wiwid Widya A salah satu Team Eksplore Kebumen beberapa waktu lalu.
Wiwid Widya A salah satu anggota Team Eksplore Kebumen  mengatakan “Pantai Karang Agung mendadak booming dikalangan wisatawan Kebumen maupun dari luar daerah”. Pantai ini terletak di desa Argopeni kecamatan Ayah kabupaten Kebumen. Tepatnya berada diantara Pantai Pedalen disebelah Barat dan Pantai Menganti di sebelah Timur. Belum banyak yang tahu mengenai Pantai eksotis ini karena letaknya yang berada dibalik perbukitan. Pantai yang cukup dikeramatkan oleh warga setempat ini memang menyimpan keajaiban lain dibalik perbukitan Karst Gombong Selatan. Letaknya tak begitu jauh dari Jl. Daendels Argopeni ( Yogyakarta – Cilacap). Tak banyak pasir di Pantai ini,  hanya bebatuan kecil dan satu karang yang berdiri kokoh ditengah laut bak Pantai Tanah Lot di Bali.
Untuk sampai ketempat indah ini kita bisa melewati dua jalur yaitu jalur barat dan timur. Jalur barat (Gombong) – Rowokele – Demangsari – Pantai Ayah - Argopeni – Pantai Karang Agung. Sedangkan untuk jalur timur Kebumen Kota – Klirong – Munggu (Petanahan) – Pantai Suwuk – Karangbolong – Belok kanan ke Jl. Ayah Karangbolong – Srati – Karangduwur – Belok kiri ke arah Cilacap – Argopeni – Pantai Karang Agung. Setelah sampai di “pintu masuk” , dimana kita harus memulai tracking sekitar 3 kilometer menuruni jalan setapak perbukitan dan melewati hutan jati. Akses jalan pun masih sangat terbatas, belum ada cor apalagi aspal karena jalan menuju pantai ini masih berupa tangga tanah yang dibuat atas inisiatif warga setempat. Belum ada perhatian khusus dari pemerintah daerah.
Gb. Rute perjalanan jalur timur
Di Pantai Karang Agung berdiri anggun sebuah karang yang menyendiri tinggi dan terpisah dari daratan jika air laut pasang. Tak heran, wistawan menjuluki Pantai ini dengan sebutan Tanah Lot nya Kebumen atau Pantai Papuma nya Kebumen. Tak banyak pasir yang dijumpai di pantai ini. Hanya bebatuan kecil berserakan menyatu dengan daratan pulau Jawa berhias jejeran pohon kelapa yang rapat. Deburan ombak riuh beradu dengan karang hitam bergumul. Semilir angin pantai selatan jelas terasa sejuk. Sesekali terlihat hilir mudik perahu nelayan menuju Pantai Pedalen.
Jadi, kepada para wisatawan yang ingin menikmati keindahan dan kealamian Pantai Karang Agung biasanya warga meminta para wisatawan untuk tidak membuang sampah dan merusak apapun di Pantai tersebut. Selain karena berada di wilayah Perhutani dan menjaga kealamian pantai, Pantai ini juga kerap digunakan untuk melalukan tradisi laut warga.


Senin, 08 Juni 2015

RESENSI NOVEL "RINDU" Karya TERE LIYE

RESENSI NOVEL “RINDU” karya TERE LIYE
A.    Identitas Buku
Judul Buku                  : Rindu
Penerbit                       : Republika
Penulis                         : Tere Liye
Editor                          : Andriyati 
Cover                          : EMTE
Lay out                        : Alfian
ISBN                           : 978-602-8997-90-4
Jumlah Halaman          : 544 halaman
Tahun Terbit                : 2014
Cetakan Pertama         : Oktober 2014
Harga                          : Rp 63.000 ,- harga asli / Rp 50.000 ,- harga bazar
B.     Sinopsis
Hari itu, 1 Desember 1938 merupakan hari yang istimewa untuk Kota Makassar. Pertama kalinya dalam sejarah kota itu disinggahi oleh sebuah kapal yang sangat besar pada zamannya. Ya, Blitar Holland demikian tertulis di lambung kapalnya. Dengan panjang 136 meter dan lebar 16 meter, tidak ada bangunan lain di Makassar yang bisa menandingi tinggi menara uapnya kala itu.
Tapi hari itu bersejarah bukan satu-satunya disebabkan karena besarnya kapal tersebut, bukan juga karena banyaknya muatan kargo yang akan dibawa, namun karena pelayaran kali ini merupakan perjalanan yang sangat istimewa. Sebuah perjalanan yang menuntut pengorbanan moril dan materil. Sebuah perjalanan yag panjang, bermula dari Kota Makassar, menyeberangi  selat sulawesi menuju Surabaya, singgah di Semarang dan Batavia, melintasi selat sunda menuju Lampung, menjelajahi Samudera Indonesia, mengarungi lautan Pasifik hingga sampai di Jeddah. Sebuah perjalanan yang amat sangat dinanti dan dirindukan oleh para penumpangnya setelah sekian lama menunggu.
Adalah Daeng Andipati, seorang pengusaha muda dari Kota Makassar.  Berpendidikan. Pernah mengenyam pendidikan di Rotterdam School of Commerce. Daeng Andipati berencana memulai sebuah perjalanan panjang bersama istri dan dua anak gadisnya, Elsa dan Anna. Keluarganya begitu berbahagia (kelihatannya) tapi dalam perjalanan panjang ini terkuak pertanyaan-pertanyaan termasuk Daeng Andipati.
Hari itu bukan hanya Daeng Andipati tapi juga ada Gurutta yang juga bergairah untuk menyambut perjalanan panjangnya. Dia mencukur rambutnya di sebuah salon yg tidak jauh dari pelabuhan makassar. Ahmad Karaeng namanya, namun penduduk Makassar dan sekitarnya lebih mengenalnya sebagaiGurutta. Masih terbilang keturunan Raja gowa dan Sultan Hasanuddin. Beliau merupakan seorang ulama masyur dan menjadi Imam Masjid Katangka.
Namun, tidak seperti keluarga Daeng Andipati dan Gurutta, yang menyambut gembira perjalanannya. Ambo Uleng, mantan pelaut yang melamar menjadi kelasi di Kapal Blitar Holland, terlihat diam dan tak banyak bicara. Ambo Uleng memang membutuhkan perjalanan ini tapi bukan untuk mengantarnya ke suatu tujuan, namun untuk pergi lenyap menghilang dari kota asalnya, meninggalkan masa lalu yang menyesakkan.
“Hanya ada dua hal yang bisa membuat seorang pelaut tangguh berhenti bekerja di tempat yang dia sukai…..Satu karena kebencian yang sangat dalam, satu lagi karena rasa cinta yang sangat dalam.” (hal 33) Demikian tutur Kapten Phillips, si Kapten Kapal ketika mewawancarainya.
Di awal-awal cerita, terlihat jalinan kisah cenderung sederhana. Menceritakan tentang awal kapal Blitar Holland berlayar dari Makassar ke Surabaya. Karena perjalanan ini juga melibatkan anak-anak, sehingga Gurutta memberikan ide agar selama perjalanan anak-anak tetap bisa bersekolah dan mengaji. Maka datanglah tokoh Bonda Upe yang bersedia untuk mengajari anak-anak mengaji tiap sore harinya. Kemudian dari perjalanan Surabaya – Semarang, hadirlah tokoh Bapak Mangoenkoesoemo dan Bapak Soeryaningrat, dua tokoh pendidikan di Surabaya. Mereka yang akan bergantian mengajari anak-anak di sekolah kapal. Tokoh Mbah Kakung Slamet dan Mbah Putri Slamet hadir saat pelayaran rute Semarang – Batavia. Kedua tokoh ini yang meramaikan suasana perjalanan di kapal dengan dijadikan bahan olokan dan becanda oleh Elsa dan Anna, kedua putri Daeng Andipati.
Perjalanan penumpang kapal  Blitar Holland merupakan perjalanan yang tak biasa, perjalanan panjang menuju suatu tempat suci, perjalanan lima tokoh dalam novel ini yang merindukan untuk mendapatkan suatu kedamaian di dalam hati masing-masing. Masing-masing dari mereka membawa beban berat karena pertanyaan-pertanyaan di masa lalu yang belum terjawab. Padahal jalan menuju tempat suci Mekkah sudah mulai dilalui. Akankah pertanyaan-pertanyaan mereka akan terjawab?
“Setiap perjalanan selalu disertai oleh pertanyaan-pertanyaan” (hal.222)
Ternyata Bonda Upe, guru mengaji anak-anak, yang lebih dahulu melontarkan pertanyaannya. Dan melalui pertanyaan-pertanyaan tersebut, perjalanan Makassae-Surabaya-Batavia, Lampung, Bengkulu, Padang, Banda Aceh, Colombo, Jeddah menjadi sebuah perjalanan yang membuka kisah masa lalu dari para tokoh cerita novel ini. Empat tokoh lainnya menunggu waktu, kapan tepatnya pertanyaan dari mereka akan terjawab.
Walaupun sudah enggan ketika menerima ajakan Gurutta untuk makan soto di sebuah kedai makan dekat Stad Huis, kantor Balai Kota Batavia, akhirnya Bonda Upe luluh juga setelah mendengar suara Anna datang menjemput. Keengganan Bonda Upe bukan hanya keengganan berkumpul dengan orang banyak seperti biasa, kali ini merupakan keengganan untuk menjejakkan kaki di tanah Batavia. Kota yang telah merenggut kegadisannya, telah merenggut kemerdekaannya dengan menjadikan dirinya seorang Cabo selama lima belas tahun.  Cukup dengan satu panggilan singkat “Ling Ling?” dari seorang perempuan yang ada di kedai tersebut, masa lalu Bonda Upe pun menyeruak mencari jalannya untuk diungkapkan kembali.
Pertanyaan kedua datang dari Daeng Andipati , keluarganya memang begitu bahagia sepertinya tapi siapa sangka masa lalu nya begitu memilukan. Ini terkuak ketika Gori Penjagal mantan pesuruh ayahnya berusaha membunuh Daeng Andipati lantaran dendam masa  lalunya kepada ayah Daeng Andipati. “Bagaimana mungkin aku pergi naik haji membawa kebencian sebesar ini? Apakah tanah suci akan terbuka bagi seorang anak yang membenci ayahnya sendiri? Bagaimana caranya agar semua ingatan itu enyah pergi?”( hal 372 ).
Pertanyaan ketiga muncul dari sosok sepuh yang begitu mencintai istrinya yakni Mbah Kakung. Pasangan yang begitu romantic semasa hidupnya , dan kini Mbah Putri telah kembali kepada yang kuasa dan dimakamkan dengan cara ditenggelamkan di Samudra Hindia , ya pemakaman ala pelaut. “Gurutta ? Kenapa saat kami sudah sedikit lagi dari Tanah Suci. Kenapa harus ada diatas laut ini. Tidak bisakah ditunda barang satu dua bulan ? atau ,…….” (hal 469).
Pertanyaan keempat datang dari sang pelaut tangguh Ambo Uleng. Seorang kelasi dapur kapal yang lebih banyak diam , didera perasaan menyesal yang teramat dalam akan masa lalunya. Lantaran kekasihnya hendak dijodohkan dengan pemuda yang lebih pantas. “ Apakah itu cinta sejati ? Apakah kau besok lusa akan berjodoh dengan gadis itu ? apakah kau masih memiliki kesempatan ?,…” ( hal 491 )
Pertanyaan terakhir pun akhirnya keluar bukan dari penumpang biasa , melainkan dari ulama masyur Gurutta Ahmad Karaeng , “Bagaimana jika saat gelap gulita peluru atau golok perompak itu akan melukai anak-anak ,Ambo ? Bagaimana jika melukai orang tua ? … (hal 530) Orang yang pandai menjawab begitu banyak pertanyaan sekarang bahkan tidak berani menjawab pertanyaan diri sendiri. Aku selalu lari dari kenyataan ,…. ( hal 532 )
Terakhir ini adalah kisah tentang masa lalu yang memilukan. Tentang kebencian kepada seseorang yang seharusnya disayangi. Tentang kehilangan kekasih hati. Tentang cinta sejati. Tentang kemunafikan. Lima kisah dalam sebuah perjalanan panjang kerinduan.
C.     Kelebihan dan Kekurangan Novel “Rindu” Tere Liye
1.      Kelebihan Novel “Rindu” Tere Liye
a.      Kisah yang dituturkan dengan menggunakan gaya bahasa kekinian, membuat novel yang berlatar jaman penjajahan ini tidak kaku. “ Selalu menyakitkan saat kita membenci sesuatu. Apalagi jika itu ternyata membenci orang yang seharusnya kita sayangi…… (hal 372)”
b.      Pembaca dibuat terhanyut sampai lupa kalau ini kisah sebelum perang dunia kedua. Seperti penggalan kisah saat Mbah Kakung hendak melamar Mbah Putri , “ Bapak aku punya cinta yang besar , hanya itu yang bisa kujanjikan. Dengan cinta aku memastikan putri Bapak bahagia selama-lamaya.” ( halaman 207 ). Ditengah kemelut peperangan yang sedang terjadi masih terselip kisah cinta klasik yang sangat menghanyutkan pembaca.
c.       Berbagai macam ilmu pengetahuan yang disampaikan didalam novel, membuat pembaca terkagum - kagum atas kepintaran penulisnya. “ Bapak Soerjaningrat sedang mengajari anak-anak pelajaran berhitung ,” Bibi sedang mabuk laut. Ia bingung sekali , bisa berhitung dengan baik. Ia baru saja membeli 1/3 kg beras ,,,,,,,,,,” (hal 280) contoh yang digunakan pun berasal dari keseharian anak-anak selama perjalanan di kapal ini sehingga anak-anak dengan mudah bisa menangkap. Begitu luar biasanya penulis mampu menceritakan kisahnya dengan penuh dedikasi dalam berbagai ilmu.
d.      Walau alur ceritanya mundur, sang penulis tetap pandai mengemas dialog dan membawa pembaca ke rasa penasaran yang luar biasa. Pembaca sengaja dipermainkan emosinya agar tetap penasaran, dan terus bersabar menunggu pertanyaan - pertanyaan itu tiba. “Kemana Ambo Uleng setelah 36 jam menghilang …………(hal 245)
2.      Kelemahan Novel “Rindu” Tere Liye
a.       Halaman 170 dan 171 penjelasan dengan bentuk tanda baca dalam kurung  terhadap keterangan bangunan Outstadt dan Nederlandsch Indishe Spoorweg Maatschappij pada masa kini, sesungguhnya tidaklah perlu. Cukup dibuatkan dalam bentuk catatan kaki saja. Karena ini akan mengganggu setting cerita.
b.      Terlalu berlebihan menggambarkan imajinasi seorang anak kecil berumur sembilan tahun.  Seperti terdapat pada hal 76 “Anna bahkan sempat berpikir , jangan-jangan cuaca buruk ini juga karena ada penumpang yang berbuat kesalahan. Dan terlalu berlebihan menggambarkan kisah cinta kakek-nenek yang membuat pembaca bertanya 'Apa benar ada kisah cinta seromantis itu di jaman itu ?'.  “ Sejak aku menikah , hidupku tak memiliki pertanyaan lagi Gurutta. Aku sudah memiliki semua jawaban buat apa bertanya lagi? Aku menghabiskan waktu dengan pasti. Aku bersyukur atas setiap takdir yang ku terima.” ( halaman 468 ) Bagaimana bisa manusia hidup tanpa memiliki pertanyaan dan keinginan , dalam kenyataannya itulah hakikat manusia itu sendiri.
c.       Kemudian untuk tulisan masih ada beberapa typo disana - sini, penulisan huruf ganda, atau bahkan salah nulis tahun. Mungkin editornya terlalu lelah. Di cetakan pertama pada halaman 322 tertulis 12 Oktober 2013, Tanggal 12 Desember 2013 , pukul dua siang. Kapal Blitar Holland melanjutkan perjalanan …… ( hal 322). Seharusnya bukan 2013 karena kisah ini merupakan kisah dari zaman penjajahan.

D.    Kesimpulan
Disamping kaya akan muatan sejarah,  berupa kuatnya deskripsi situasi dan keadaan kota-kota pelabuhan yang disinggahi kapal, novel Rindu ini juga banyak memunculkan peristiwa seru yang tidak terduga yang menghubungkannya dengan pertanyaan lain dari para tokohnya. Peristiwa mesin kapal rusak hingga mati, kejadian Mbah Putri meninggal mendadak hingga kejadian perompakan kapal oleh bajak laut Somalia, semuanya terangkum untuk membuat pembaca tak berhenti membaca dari awal hingga akhir. Bagi anda yang belum membaca, jangan sungkan untuk menyisihkan Rp 63.000 dari uang anda untuk membeli novel ini. Saya sangat merekomendasikan anda untuk membaca novel ini. Karena novel ini menyuguhkan  pembelajaran tentang kehidupan, menyuguhkan pembelajaran tentang masa lalu yang memilukan, tentang kebencian kepada sesorang yang seharusnya disayangi, tentang kehilangan dan cinta sejati, tentang kemunafikan. Karena hal-hal itu sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari.
Novel ini sangat layak untuk menjadi teman santai , baik kalangan dewasa ataupun remaja. Novel ini juga bersifat mendidik , dibuktikan dengan banyaknya variasi ilmu pengetahuan , serta dedikasi seorang guru yang tidak kenal tempat dimanapun dan kapanpun dia akan tetap menjadi seorang guru. Saya sebagai calon pendidik sangat mengapresiasi akan peran Bapak Mangoenkusumo dan Bapak Soerjaningrat yang diceritakan oleh penulis dengan sangat apik dan penuh dedikasi.



RESENSI NOVEL "RINDU" Karya TERE LIYE

RESENSI NOVEL “RINDU” karya TERE LIYE
A.    Identitas Buku
Judul Buku                  : Rindu
Penerbit                       : Republika
Penulis                         : Tere Liye
Editor                          : Andriyati 
Cover                          : EMTE
Lay out                        : Alfian
ISBN                           : 978-602-8997-90-4
Jumlah Halaman          : 544 halaman
Tahun Terbit                : 2014
Cetakan Pertama         : Oktober 2014
Harga                          : Rp 63.000 ,- harga asli / Rp 50.000 ,- harga bazar
B.     Sinopsis
Hari itu, 1 Desember 1938 merupakan hari yang istimewa untuk Kota Makassar. Pertama kalinya dalam sejarah kota itu disinggahi oleh sebuah kapal yang sangat besar pada zamannya. Ya, Blitar Holland demikian tertulis di lambung kapalnya. Dengan panjang 136 meter dan lebar 16 meter, tidak ada bangunan lain di Makassar yang bisa menandingi tinggi menara uapnya kala itu.
Tapi hari itu bersejarah bukan satu-satunya disebabkan karena besarnya kapal tersebut, bukan juga karena banyaknya muatan kargo yang akan dibawa, namun karena pelayaran kali ini merupakan perjalanan yang sangat istimewa. Sebuah perjalanan yang menuntut pengorbanan moril dan materil. Sebuah perjalanan yag panjang, bermula dari Kota Makassar, menyeberangi  selat sulawesi menuju Surabaya, singgah di Semarang dan Batavia, melintasi selat sunda menuju Lampung, menjelajahi Samudera Indonesia, mengarungi lautan Pasifik hingga sampai di Jeddah. Sebuah perjalanan yang amat sangat dinanti dan dirindukan oleh para penumpangnya setelah sekian lama menunggu.
Adalah Daeng Andipati, seorang pengusaha muda dari Kota Makassar.  Berpendidikan. Pernah mengenyam pendidikan di Rotterdam School of Commerce. Daeng Andipati berencana memulai sebuah perjalanan panjang bersama istri dan dua anak gadisnya, Elsa dan Anna. Keluarganya begitu berbahagia (kelihatannya) tapi dalam perjalanan panjang ini terkuak pertanyaan-pertanyaan termasuk Daeng Andipati.
Hari itu bukan hanya Daeng Andipati tapi juga ada Gurutta yang juga bergairah untuk menyambut perjalanan panjangnya. Dia mencukur rambutnya di sebuah salon yg tidak jauh dari pelabuhan makassar. Ahmad Karaeng namanya, namun penduduk Makassar dan sekitarnya lebih mengenalnya sebagaiGurutta. Masih terbilang keturunan Raja gowa dan Sultan Hasanuddin. Beliau merupakan seorang ulama masyur dan menjadi Imam Masjid Katangka.
Namun, tidak seperti keluarga Daeng Andipati dan Gurutta, yang menyambut gembira perjalanannya. Ambo Uleng, mantan pelaut yang melamar menjadi kelasi di Kapal Blitar Holland, terlihat diam dan tak banyak bicara. Ambo Uleng memang membutuhkan perjalanan ini tapi bukan untuk mengantarnya ke suatu tujuan, namun untuk pergi lenyap menghilang dari kota asalnya, meninggalkan masa lalu yang menyesakkan.
“Hanya ada dua hal yang bisa membuat seorang pelaut tangguh berhenti bekerja di tempat yang dia sukai…..Satu karena kebencian yang sangat dalam, satu lagi karena rasa cinta yang sangat dalam.” (hal 33) Demikian tutur Kapten Phillips, si Kapten Kapal ketika mewawancarainya.
Di awal-awal cerita, terlihat jalinan kisah cenderung sederhana. Menceritakan tentang awal kapal Blitar Holland berlayar dari Makassar ke Surabaya. Karena perjalanan ini juga melibatkan anak-anak, sehingga Gurutta memberikan ide agar selama perjalanan anak-anak tetap bisa bersekolah dan mengaji. Maka datanglah tokoh Bonda Upe yang bersedia untuk mengajari anak-anak mengaji tiap sore harinya. Kemudian dari perjalanan Surabaya – Semarang, hadirlah tokoh Bapak Mangoenkoesoemo dan Bapak Soeryaningrat, dua tokoh pendidikan di Surabaya. Mereka yang akan bergantian mengajari anak-anak di sekolah kapal. Tokoh Mbah Kakung Slamet dan Mbah Putri Slamet hadir saat pelayaran rute Semarang – Batavia. Kedua tokoh ini yang meramaikan suasana perjalanan di kapal dengan dijadikan bahan olokan dan becanda oleh Elsa dan Anna, kedua putri Daeng Andipati.
Perjalanan penumpang kapal  Blitar Holland merupakan perjalanan yang tak biasa, perjalanan panjang menuju suatu tempat suci, perjalanan lima tokoh dalam novel ini yang merindukan untuk mendapatkan suatu kedamaian di dalam hati masing-masing. Masing-masing dari mereka membawa beban berat karena pertanyaan-pertanyaan di masa lalu yang belum terjawab. Padahal jalan menuju tempat suci Mekkah sudah mulai dilalui. Akankah pertanyaan-pertanyaan mereka akan terjawab?
“Setiap perjalanan selalu disertai oleh pertanyaan-pertanyaan” (hal.222)
Ternyata Bonda Upe, guru mengaji anak-anak, yang lebih dahulu melontarkan pertanyaannya. Dan melalui pertanyaan-pertanyaan tersebut, perjalanan Makassae-Surabaya-Batavia, Lampung, Bengkulu, Padang, Banda Aceh, Colombo, Jeddah menjadi sebuah perjalanan yang membuka kisah masa lalu dari para tokoh cerita novel ini. Empat tokoh lainnya menunggu waktu, kapan tepatnya pertanyaan dari mereka akan terjawab.
Walaupun sudah enggan ketika menerima ajakan Gurutta untuk makan soto di sebuah kedai makan dekat Stad Huis, kantor Balai Kota Batavia, akhirnya Bonda Upe luluh juga setelah mendengar suara Anna datang menjemput. Keengganan Bonda Upe bukan hanya keengganan berkumpul dengan orang banyak seperti biasa, kali ini merupakan keengganan untuk menjejakkan kaki di tanah Batavia. Kota yang telah merenggut kegadisannya, telah merenggut kemerdekaannya dengan menjadikan dirinya seorang Cabo selama lima belas tahun.  Cukup dengan satu panggilan singkat “Ling Ling?” dari seorang perempuan yang ada di kedai tersebut, masa lalu Bonda Upe pun menyeruak mencari jalannya untuk diungkapkan kembali.
Pertanyaan kedua datang dari Daeng Andipati , keluarganya memang begitu bahagia sepertinya tapi siapa sangka masa lalu nya begitu memilukan. Ini terkuak ketika Gori Penjagal mantan pesuruh ayahnya berusaha membunuh Daeng Andipati lantaran dendam masa  lalunya kepada ayah Daeng Andipati. “Bagaimana mungkin aku pergi naik haji membawa kebencian sebesar ini? Apakah tanah suci akan terbuka bagi seorang anak yang membenci ayahnya sendiri? Bagaimana caranya agar semua ingatan itu enyah pergi?”( hal 372 ).
Pertanyaan ketiga muncul dari sosok sepuh yang begitu mencintai istrinya yakni Mbah Kakung. Pasangan yang begitu romantic semasa hidupnya , dan kini Mbah Putri telah kembali kepada yang kuasa dan dimakamkan dengan cara ditenggelamkan di Samudra Hindia , ya pemakaman ala pelaut. “Gurutta ? Kenapa saat kami sudah sedikit lagi dari Tanah Suci. Kenapa harus ada diatas laut ini. Tidak bisakah ditunda barang satu dua bulan ? atau ,…….” (hal 469).
Pertanyaan keempat datang dari sang pelaut tangguh Ambo Uleng. Seorang kelasi dapur kapal yang lebih banyak diam , didera perasaan menyesal yang teramat dalam akan masa lalunya. Lantaran kekasihnya hendak dijodohkan dengan pemuda yang lebih pantas. “ Apakah itu cinta sejati ? Apakah kau besok lusa akan berjodoh dengan gadis itu ? apakah kau masih memiliki kesempatan ?,…” ( hal 491 )
Pertanyaan terakhir pun akhirnya keluar bukan dari penumpang biasa , melainkan dari ulama masyur Gurutta Ahmad Karaeng , “Bagaimana jika saat gelap gulita peluru atau golok perompak itu akan melukai anak-anak ,Ambo ? Bagaimana jika melukai orang tua ? … (hal 530) Orang yang pandai menjawab begitu banyak pertanyaan sekarang bahkan tidak berani menjawab pertanyaan diri sendiri. Aku selalu lari dari kenyataan ,…. ( hal 532 )
Terakhir ini adalah kisah tentang masa lalu yang memilukan. Tentang kebencian kepada seseorang yang seharusnya disayangi. Tentang kehilangan kekasih hati. Tentang cinta sejati. Tentang kemunafikan. Lima kisah dalam sebuah perjalanan panjang kerinduan.
C.     Kelebihan dan Kekurangan Novel “Rindu” Tere Liye
1.      Kelebihan Novel “Rindu” Tere Liye
a.      Kisah yang dituturkan dengan menggunakan gaya bahasa kekinian, membuat novel yang berlatar jaman penjajahan ini tidak kaku. “ Selalu menyakitkan saat kita membenci sesuatu. Apalagi jika itu ternyata membenci orang yang seharusnya kita sayangi…… (hal 372)”
b.      Pembaca dibuat terhanyut sampai lupa kalau ini kisah sebelum perang dunia kedua. Seperti penggalan kisah saat Mbah Kakung hendak melamar Mbah Putri , “ Bapak aku punya cinta yang besar , hanya itu yang bisa kujanjikan. Dengan cinta aku memastikan putri Bapak bahagia selama-lamaya.” ( halaman 207 ). Ditengah kemelut peperangan yang sedang terjadi masih terselip kisah cinta klasik yang sangat menghanyutkan pembaca.
c.       Berbagai macam ilmu pengetahuan yang disampaikan didalam novel, membuat pembaca terkagum - kagum atas kepintaran penulisnya. “ Bapak Soerjaningrat sedang mengajari anak-anak pelajaran berhitung ,” Bibi sedang mabuk laut. Ia bingung sekali , bisa berhitung dengan baik. Ia baru saja membeli 1/3 kg beras ,,,,,,,,,,” (hal 280) contoh yang digunakan pun berasal dari keseharian anak-anak selama perjalanan di kapal ini sehingga anak-anak dengan mudah bisa menangkap. Begitu luar biasanya penulis mampu menceritakan kisahnya dengan penuh dedikasi dalam berbagai ilmu.
d.      Walau alur ceritanya mundur, sang penulis tetap pandai mengemas dialog dan membawa pembaca ke rasa penasaran yang luar biasa. Pembaca sengaja dipermainkan emosinya agar tetap penasaran, dan terus bersabar menunggu pertanyaan - pertanyaan itu tiba. “Kemana Ambo Uleng setelah 36 jam menghilang …………(hal 245)
2.      Kelemahan Novel “Rindu” Tere Liye
a.       Halaman 170 dan 171 penjelasan dengan bentuk tanda baca dalam kurung  terhadap keterangan bangunan Outstadt dan Nederlandsch Indishe Spoorweg Maatschappij pada masa kini, sesungguhnya tidaklah perlu. Cukup dibuatkan dalam bentuk catatan kaki saja. Karena ini akan mengganggu setting cerita.
b.      Terlalu berlebihan menggambarkan imajinasi seorang anak kecil berumur sembilan tahun.  Seperti terdapat pada hal 76 “Anna bahkan sempat berpikir , jangan-jangan cuaca buruk ini juga karena ada penumpang yang berbuat kesalahan. Dan terlalu berlebihan menggambarkan kisah cinta kakek-nenek yang membuat pembaca bertanya 'Apa benar ada kisah cinta seromantis itu di jaman itu ?'.  “ Sejak aku menikah , hidupku tak memiliki pertanyaan lagi Gurutta. Aku sudah memiliki semua jawaban buat apa bertanya lagi? Aku menghabiskan waktu dengan pasti. Aku bersyukur atas setiap takdir yang ku terima.” ( halaman 468 ) Bagaimana bisa manusia hidup tanpa memiliki pertanyaan dan keinginan , dalam kenyataannya itulah hakikat manusia itu sendiri.
c.       Kemudian untuk tulisan masih ada beberapa typo disana - sini, penulisan huruf ganda, atau bahkan salah nulis tahun. Mungkin editornya terlalu lelah. Di cetakan pertama pada halaman 322 tertulis 12 Oktober 2013, Tanggal 12 Desember 2013 , pukul dua siang. Kapal Blitar Holland melanjutkan perjalanan …… ( hal 322). Seharusnya bukan 2013 karena kisah ini merupakan kisah dari zaman penjajahan.

D.    Kesimpulan
Disamping kaya akan muatan sejarah,  berupa kuatnya deskripsi situasi dan keadaan kota-kota pelabuhan yang disinggahi kapal, novel Rindu ini juga banyak memunculkan peristiwa seru yang tidak terduga yang menghubungkannya dengan pertanyaan lain dari para tokohnya. Peristiwa mesin kapal rusak hingga mati, kejadian Mbah Putri meninggal mendadak hingga kejadian perompakan kapal oleh bajak laut Somalia, semuanya terangkum untuk membuat pembaca tak berhenti membaca dari awal hingga akhir. Bagi anda yang belum membaca, jangan sungkan untuk menyisihkan Rp 63.000 dari uang anda untuk membeli novel ini. Saya sangat merekomendasikan anda untuk membaca novel ini. Karena novel ini menyuguhkan  pembelajaran tentang kehidupan, menyuguhkan pembelajaran tentang masa lalu yang memilukan, tentang kebencian kepada sesorang yang seharusnya disayangi, tentang kehilangan dan cinta sejati, tentang kemunafikan. Karena hal-hal itu sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari.
Novel ini sangat layak untuk menjadi teman santai , baik kalangan dewasa ataupun remaja. Novel ini juga bersifat mendidik , dibuktikan dengan banyaknya variasi ilmu pengetahuan , serta dedikasi seorang guru yang tidak kenal tempat dimanapun dan kapanpun dia akan tetap menjadi seorang guru. Saya sebagai calon pendidik sangat mengapresiasi akan peran Bapak Mangoenkusumo dan Bapak Soerjaningrat yang diceritakan oleh penulis dengan sangat apik dan penuh dedikasi.



Sabtu, 28 Maret 2015

Daerah sasaran program sm3t dikti maju bersama mencerdaskan indonesia

Inilah peta wilayah daerah sasaran persebaran Program SM3T dari dikti.go.id
Daerah Sasaran program ini adalah kabupaten yang termasuk kategori daerah 3T di empat provinsi, yaitu Provinsi Aceh, NTT, Sulawesi Utara, Provinsi Papua Barat, Provinsi Papua, Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi Kalimantan Barat, Provinsi Kalimantan Timur dan Provinsi Maluku. Kabupaten yang ditetapkan sebagai sasaran Program SM-3T adalah kabupaten yang telah memberikan respon terhadap Program Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia.
1. Provinsi Aceh:
a. Kabupaten Simeulue
b. Kabupaten Aceh Singkil
c. Kabupaten Aceh Selatan
d. Kabupaten Aceh Timur
e. Kabupaten Aceh Barat
f. Kabupaten Aceh Besar
g. Kabupaten Gayo Lues
h. Kabupaten Pidie Jaya
2. Provinsi Nusa Tenggara Timur:
a. Kabupaten Sumba Timur
b. Kabupaten Kupang
c. Kabupaten Lembata
d. Kabupaten Flores Timur
e. Kabupaten Ende
f. Kabupaten Ngada
g. Kabupaten Manggarai
h. Kabupaten Rote Ndao
i. Kabupaten Manggarai Timur
j. Kabupaten Alor
3. Provinsi Sulawesi Utara:
a. Kabupaten Talaud
b. Kabupaten Sangihe
c. Kabupaten Siau Tagulandang Biaro
4. Provinsi Papua:
a. Kabupaten Biak Numfor
b. Kabupaten Waropen
5. Provinsi Papua Barat:
a. Kabupaten Manokwari
b. Kabupaten Raja Ampat
c. Kabupaten Teluk Bintuni
d. Kabupaten Sorong
6. Provinsi Kepulauan Riau:
a. Kabupaten Natuna
b. Kabupaten Kepalauan Anambas
7. Kalimantan Barat:
Kabupaten Sanggau
8. Provinsi Kalimantan Timur:
a. Kabupaten Malinau
b. Kabupaten Nunukan
c. Kabupaten Kutai Barat
9. Provinsi Maluku:
Kabupaten Maluku Barat Daya
Di luar daerah tersebut di atas dimungkinkan untuk menjadi daerah sasaran program ini sepanjang memenuhi persyaratan sebagai daerah 3T.
Tambahan Kabupaten Sasaran Program SM-3T 2013 Program Khusus Kerjasama dengan Unit Percepatan Pembangunan Pronvinsi Papua dan Provinsi Papua Barat (UP4B)
  1. Propinsi Papua
    1. Jayawijaya
    2. Yalimo
    3. Nduga
    4. Lani Jaya
    5. Pegunungan Bintang
    6. Puncak
    7. Intan Jaya
    8. Mamberamo Tengah
    9. Tolikara
    10. Puncak Jaya
    11. Yahukimo
    12. Asmat
    13. Mappi
    14. Dogiyai
    15. Deiyai
    16. Paniai
    17. Mamberamo Raya
  2. Propinsi Papua Barat
    1. Sorong Selatan
    2. Tambrauw
    3. Maybrat

Senin, 09 Maret 2015

Senjaku ,-
kalian tahu kenapa senja itu selalu indah untuk disaksikan. 47 menit yang singkat dimana sang raja siang akan kembali ke persinggahanya. dengan iring-iringan mega merah yang saling berkejaran, ribuan kelepak burung yang hendak juga pulang. dan tahukah saat senja tiba banyak hal yang telah kita lakukan. 
Entah itu sempurna atau tidak yang jelas kita telah menjalani hari ini dengan segenap jiwa raga. Tak melebihkan dan tak mengurangkan ,, semua sudah kita lakukan. Bagiku senja itu itu selalu indah. Senja dipantai berkarang ditemani deburan ombak yang menerjang karang , dengan landscape pegunungan yang hijau nan tinggi , atau senja dengan landscape pantai horisontal dengan lagunaa menawan atau senja bersama asrinya persawahan yaa itu semua pilihan bonus yang bisa kita dapatkan 
I'm sunset


Jumat, 06 Maret 2015

Jambu Biji bikin kulit cantik ??? Yuk Cek disini guys

Siapa sangka buah ini bisa bikin kulit kita lebih cantik. Yaaa , jambu biji merah ini memiliki segudang manfaat unutuk kesehatan tubuh dan kulit. Yukkk mari kita bahas manfaat buah yang satu ini untuk kecantikan kulit. Buat para ladies terutama nggak ada alasan buat nggak menyukai buah yang satu ini warnanya merah merona , rasanya yang manis dan segar , apalagi jika sudah disulap dalam wujud jus jambu merah yang segar. Duh menggiurkan sekali 

Mengandung Vitamin B Kompleks:

Buah ini juga merupakan sumber vitamin B kompleks yang cukup baik, seperti asam pantotenat, niasin, dan vitamin B6. Vitamin B kompleks memiliki banyak manfaat yang berbeda bagi kesehatan tubuh.

Menjaga tekanan darah :

Senyawa lainnya yang tak kalah penting yang banyak terdapat dalam jambu biji adalah elektrolit yang bernama Kalium. Kalium bermanfaat untuk membantu menjaga tekanan darah tinggi dengan meredam dampak dari natrium. Buah yang kaya akan kalium lainnya adalah buah pisang, yang kandungannya keduanya rata-rata sama.

Membantu kelenjar tiroid:

Jambu biji mengandung mineral tembaga, yang sangat baik untuk menjaga fungsi dari kelenjar tiroid. Terganggunya fungsi kelenjar tiroid bisa menyebabkan banyak masalah kesehatan serius.

Membantu penyerapan nutrisi:

Jambu biji kaya akan mineral yang disebut mangan, dimana yang penting untuk membantu tubuh menyerap nutrisi penting lain dari makanan. Kecukupan asupan gizi tubuh kita juga dipengaruhi oleh kualitas penyerapan mereka dari makanan yang kita makan. 

Manfaat Relaksasi:

Jambu biji kaya akan magnesium, yang juga berguna sebagai relaksan. Hal ini membantu untuk mengendurkan otot dan saraf tubuh. Jadi setelah kita bekerja kerja keras, jus jambu biji adalah yang Anda butuhkan untuk mengendurkan otot dan memberikan dorongan energi yang bagus.


Vitamin B3 da B6 berguna untuk membantu menjaga fungsi otak dengan cara menjaga aliran darah yang baik. Vit B6 atau pyridoxine adalah senyawa nutrisi yang baik untuk saraf, yang membantu membuat saraf Anda rileks.


Manfaat Jambu Biji Untuk Kulit

Dalam hal untuk perawatan kulit, tubuh kita memerlukan kecukupan vitamin C, antioksidan dan karoten, karena semuanya mendukung kesehatan kulit. Dengan demikian, pulp jambu biji sering digunakan dalam pembuatan lotion untuk wajah dan tubuh. Manfaat jambu biji untuk kulit adalah sebagai berikut .

Meningkatkan kulit Wajah : Untuk meningkatkan kebaikan kulit wajah, Anda dapat membuat scrub jambu sederhana di rumah. Untuk keperluan ini, ambil daging beberapa jambu biji kemudian dieskstrak/blender dan dicampur dengan kuning telur. Pergunakan pada wajah secara merata, dan bilas setelah 20 menit dengan air hangat. Jika digunakan sekali atau dua kali seminggu, scrub alami ini akan menghilangkan sel-sel mati dan meringankan kulit Anda.

Perlindungan kulit dari UV : Jambu biji Merah mengandung likopen 2,9 mg atau dua kalinya dari yang terdapat dalam tomat. Likopen adalah antioksidan yang berguna untuk melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV dan polusi lingkungan. Satu buah jambu menyediakan sekitar 2,9 gram likopen .

Anti penuaan : Vitamin A , B , C dan kalium yang banyak ditemukan dari jambu merah biji merupakan antioksidan dan pendetoks yang baik. Manfaat ini akan menjaga kulit tetap segar dan cerah serta bebas dari tanda-tanda penuaan dini seperti keriput dan garis-garis halus. Selain itu, likopen juga memiliki fungsi melindungi sel yang sehat dari racun sisa metabolisme dan pencemaran yang menumpuk dalam tubuh. Racun-racun ini menyebabkan penuaan dini dengan cara merusak DNA.

Toner Kulit  alami: Konsentrasi nutrisi seperti vitamin dan mineral yang tinggi dalam jambu biji efektif untuk meningkatkan tekstur kulit, mengencangkan kulit kendur dan menghidupkan kembali elastisitas kulit yang hilang. Dengan demikian membantu menjaga kulit kita agar tetap kencang, segar dan bebas kerut. Kualitas astringent jambu juga akan menjaga kulit kita terbebas dari flek, jerawat, dan keriput . Mencuci wajah dengan rebusan buah jambu biji yang mentah beserta daunnya bisa mempercantik kulit wajah Anda.

Pengobatan Masalah Kulit : Satu buah jambu menyediakan dua kali lebih banyak vitamin C dari nilai harian yang direkomendasikan. Vitamin ini juga berkontribusi untuk meregenerasi kolagen (substansi yang memberikan ketegasan pada kulit), sehingga sangat baik untuk menyembuhkan berbagai masalah kulit. Selain itu, buah ini juga menyediakan sekitar 1,4 mikrogram vitamin K, yang bermanfaat untuk meningkatkan pembekuan darah. Penurunan ini bisa menyebabkan kulit menjadi kemerahan dan iritasi. Manfaat pengobatan lain termasuk membantu menghilangkan lingkar hitam, Rosaceae, iritasi jerawat dan bintik hitam.

Manfaat Jambu Biji Untuk Rambut

Telah dikatakan diatas jika Jambu biji adalah sumber nutrisi termasuk vitamin A, vitamin C, Vitamin B, kalium, tembaga, mangan, serat, flavonoid dan lainnya. Dengan demikian juga sangat bermanfaat bagi kesehatan rambut, pertumbuhan rambut dan  mengatasi masalah rambut rontok.

Jambu biji kaya akan magnesium, yang juga berguna sebagai relaksan. Hal ini membantu untuk mengendurkan otot dan saraf tubuh. Jadi setelah kita bekerja kerja keras, jus jambu biji adalah yang Anda butuhkan untuk mengendurkan otot dan memberikan dorongan energi yang bagus.

Vitamin B3 da B6 berguna untuk membantu menjaga fungsi otak dengan cara menjaga aliran darah yang baik. Vit B6 atau pyridoxine adalah senyawa nutrisi yang baik untuk saraf, yang membantu membuat saraf Anda rileks.

Semoga bermanfaat. Dan selamat mencoba